Mengesankan dan Menyenangkan Itulah Study Tour Semester Satu Sebelas IPS


Ujian akhir semester satu tahun ajaran 2011/2012 berlangsung selama enam hari berawal pada hari Senin, 1 Desember 2011 dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Agama dan berakhir pada hari Rabu, 7 Desember 2011 dengan mata pelajaran Geografi dan Pkn.
Study wisata ke Bali dilaksanakan tanggal 20-24 Desember, sedangkan study wisata ke Bandung dilaksanakan  22-25 Desember.
Tanggal 20 Desember, Kami harus sampai disekolah sebelum pukul 08.00 WIB namun karena pengen banget gimana cara dan nyaman enggak-nya pakai hijab dibutuhkan belasan menit untuk dandan ternyata riweuh sekali dan kurang pas dengan bentuk mukaku tapi tetap aku pakai, yah alhasil aku telat 15menit. Dari ratusan siswa yang akan berangkat studi wisata aku adalah orang kedua terakhir yang belum berada dilingkungan sekolah sebelum pemberangkatan. Masuk di halaman lapangan upacara puluhan pasang mata tertuju padaku ya bagaimana tidak? semuanya sudah pada siap berangkat  sedangkan aku baru saja datang. Dan yang belum datang satu lagi! Yaitu Zaki Taifurrahman.
Pukul 08.15 kita mulai berangkat menuju pulau Dewata. Pulau yang terkenal dengan berbagai mistis dan budayanya. Aku di bis 3 gabungan dari XI IPS 1,2 dan 3 namun ada yang dari IPA karena tukeran dengan bis lain. Diperjalanan aku dan teman-teman yang di bis asik beraktivitas, ada yang berfoto, ada yang tidur, ada yang makan, ada yang ngemil dan lain sebagainya. Situasi kondisi di bis sangatlah kondusif dan tenang atau bisa disebut tidak ramai dan gaduh padahal kalau dilihat keseharian orang-orang yang ada di bis mereka ramai dan suka gaduh tapi entah kenapa sedikit berbeda mungkin karena capek dan perjalanan enak dinikmati dengan istirahat.
Pukul 15.45 kami sampai di daerah jalan raya ngawi, mampir sebentar di rumah makan Kartika Dwi Pakci untuk ishoma. Dan dilanjutkan kembali perjalanan menuju ke pulau Dewata. Berbagi cerita dan pengalaman dengan teman sangat menyenangkan apalagi suasananya pas hujan turun, yah pas bangetlah buat penggalauan.
Pukul 22.00 kami tiba disuatu rumah makan didaerah Probolinggo, yah terbilang bagus dan wah daripada rumah makan sebelumnya, nama rumah makan itu Tongas Asri. Bangunan nan mewah berbalut menu yang enak menggambarkan suasana waktu itu indah. Disaat makan malam kami rombongan Puspanegara kebetulan bersamaan dengan berbagai rombongan dari SMA-SMA Jogja seperti SMA11, SMA 6, dan SMA 3. Setelah kenyang kami tak segan memejamkan mata.
Pukul 02.00 tanggal 21 Desember bus rombongan kami melewati Phyton, setelah cukup tertidur pulas beberapa orang membuka matanya untuk melihat gambaran nyala cahaya yang terlukis megah nan indahnya PLTU tersebut dimalam hari.
Pukul 04.00 dini hari penyebrangan dari pelabuhan Ketapang ke pelabuhan Gilimanuk untuk menyebrangi selat Bali menuju objek wisata yaitu pulau Dewata. Antara bus dan penumpang dipisah, bus dibagian bawah awak kapal sedangkan penumpang diatas awak kapal, disana kami dapat melihat indahnya suasana malam hari pelabuhan, gemerlap lampu penduduk menghiasi hamparan langit gelap berbalut titik-titik cahanya bintang. Perjalanan menyebrang satu jam sampai dipulau Dewata.
 Pukul 05.00 kami sampai di Bali, setelah turun dari awak kapal kami langsung menuju ke bus masing-masing kemudian perjalanan dilanjutkan menuju ke masjid untuk menunaikan sholat subuh. Oiyaaa jarak waktu antara Jawa dan Bali selisih satu jam jadi kalau Jawa pukul 05.00 brarti di Bali pukul 06.00.
Pukul 07.00 sampai di rumah makan sekaligus mampir mandi dan sarapan disana, nama tempatnya yaitu Soka Indah. Tepat dibelakang tempat pemandian terdapat pantai, deburan air sangat indah.
Pukul 09.00 Lanjut ke Danau Beratan Bedugul, disana pemandangannya indah dan menawan ditengah danau tersebut terdapat pure yang terkenal dengan sebutan Pure Uluwatu dan terdapat villa yang bernama Bedugul Villages, di pinggir danau, dikapal menuju villa, divilla, di daerah pure tak lupa kita mengambil gambar untuk kenang-kenangan.
Pukul 13.00, Setelah di bedugul mampir makan siang dan sholat dhuhur di rumah makan dekat danau Bedugul hanya berjarak kurang lebih 4 km suasananya sejuk nan indah apalagi terdapat diatas perbukitan, kalau dijogja suasananya mirip seperti di bukit bintang.
Setelah dibedugul perjalan kita kali ini menuju JOGER. Di Joger kita dapat berbelanja aneka baju-baju berkata unik cocok untuk oleh-oleh yang dijogja karena beda dari yang lain, tapi kalau di Jogja kaos-kaosnya mirip bikinan Dagadu. Kebanyakan pada beli sandal jepit daripada kaos karena disana sandalnya unik-unik mempunyai ciri khas tersendiri buatan Joger selain itu harganya relatif murah. Kebetulan kami bertemu lagi dengan rombongan dari SMA 3 Jogja.
Kemudian perjalanan menuju objek wisata selanjutnya, ke Sangeh. Disitu Hutan yang terdapat beribu-ribu monyet, selain monyet disana juga terdapat pure dan pohon lanang wadon. Monyet tidak nakal kalau pengunjung tidak mengganggu monyet tersebut. Kalau menurut cerita dari Bli Wayan pernah ada pengunjung yang barang bawaan seperti hape, tas, topi, kacamata diambil oleh monyet, lebih parahnya lagi ternah ada yang digigit monyet karena dia mengganggu monyet tersebut. Kata Bli kalau dirambatin monyet jangan takut, diam saja kalau bergerak nanti monyetnya malah galak jadi bersikaplah halus dan lembut kepada sesama makhluk hidup.
Sorenya mampir ke pusat oleh-oleh, tokonya bernama Dewata. Disana selain dapat membeli oleh-oleh khas Bali, kami dimanjakan dengan alunan music khas Bali dan mampir makan malam serta sholat maghrib ditempat tersebut.
Cukup lelah dan menyenangkan di tanggal 21 Desember. Pukul 17.30 waktunya kami chek in hotel untuk penginapan selama di Bali. Begitu lelahnya aku langsung bergegas membawa koperku menuju kamar no 3 yang telah ditentukan oleh guru, langsung mandi, sholat Isya’ dan tepar di kasur yang empuk. Aku sekamar dengan Aliffa, Difa, Ghea, dan Ertia, tapi Ghea tidak tidur dikamar sini melainkan tidur di kamar no 5 gabung dengan teman-temannya. Di malam itu ada guru yang mengecek kamar siswa siswi kebetulan kamarku dicek oleh bu Win dan Mrs Tanti.
Pagi harinya pukul 05.00 aku dan Difa dibangunin Mayang, Aliffa dan Ertia sudah bangun lebih awal namun aku dan Difa tetap memejamkan mata karena masih ngantuk. Setelah bangun bergegas mandi, sholat, sarapan dan persiapan menuju objek wisata selanjutnya yaitu museum Bajra Sandi, konon musiumnya para pejuang bali. Roni, Ridwan, Ifan korban kehabisan air alhasil mereka numpang mandi di kamar mandi kamar perempuan, untung pas itu semua penghuni kamarku sudah mandi dan tinggal sarapan
Pukul 07.30 perjalanan menuju museum Bajra Sandi. Kata Bli Wayan itu museumnya parea pejuang rakyat bali waktu perang apa gitu lupa aku, hehehe. Baju seangkatanku kembar semua yaitu kaos TS, kaos dengan sablonan di depan Thirteen Squad dan dibelakang bertuliskan Puspanegara#62.
Lanjut ke hutan mangrove inilah objek penelitian kita. Disini kita mendapat tambahan wawasan tentang budidaya bakau atau nama trendynya mangrove. Disini terdapat 8hektar luas hutan bakau itu sendiri tujuan adanya hutan bakau ini untuk mencegah abrasi karena air laut selain itu juga tempat tinggalnya hewan-hewan laut seperti kepiting, undur-undur, ikan kecil-kecil dan lain sebagainya. Ditengah-tengah hutan mangrove terdapat jalan seperti jembatan yang terbuat dari kayu ada yang dari beton, panjang jembatan itu sendiri 4 km kata penjaganya kalau ditelusuri dapat tembus ke Tanjung Benoa.
Perjalanan selanjutnya menuju ke Tanjung Benoa, deburan air dipasir putih menggambarkan indahnya pantai Tanjung Benoa. Disana terdapat berbagai olahraga air dan ada perahu sampan menuju ke pulau penyu perahu ini beda dari biasanya karena bawahnya terbuat dari kaca tujuannya untuk melihat berbagai kehidupan di laut. Aku dan teman teman tidak tertarik naik perahu malainkan lebih tertarik naik banana boat tadinya mau ber 9 namun tidak cukup jadi satu, akhirnya jd dua dan ketambah orang lain. Aku sangat terpesona dengan pasir pantai ini selain putih dan bersih juga bertekstur, aku berkata “wah, pasirnya bagus” sembari kaki bermain pasirnya, ketika itu juga temanku yang disebelahku tidak menjawab balas namun menghindar, aku merasa terhindar.
Perjalanan selanjutnya menuju ke pantai Kuta, pasir putih nan halus itu cirri khas pantai Kuta. Terdapat beberapa turis berselancar dan berjemur disana, menambah glamour suasana pantai. Kami sempat berfoto dengan tiga turis, yang satu berasal dari Mancaster dengan membawa papan selancar dengan tinggi badan 194cm dan yang duanya berasal dari Brazil.
Lanjut ke Garuda Wisnu Kencana, sebuah objek wisata yang mana akan dibuat rekor internasional dengan patung Wisnu yang menunggangi Garuda yang akan mengalahkan tingginya patung Liberty. Disana kami disuguhi tarian khas bali dan kita terhibur karena salah satu teman kami yang bernama Nanang berduet dengan lakon penari di sendratari, dengan gerakannya yang kocak mebuat semua penonton dari beberapa daerah tertawa terbahak-bahak. Sewaktu itu juga bertepatan tanggal 22 yaitu hari ibu, salah satu lakon penari bertokohkan Brekele dengan rambut kriwil serta dadanya bertuliskan I love mom dengan ditambah motivasi untuk ibu-ibu di dunia menambah suasana khas hari ibu. Aku dan Difa nekat naik ke panggung ketika dipesilahkan foto dengan lakon-lakon penari, sempatlah kami berfoto dengan penarinya.
Di bus 3 perpisahan dengan Bli Wayan cukup mengesankan, saat itu Bli Wayan menyanyikan lagunya Stinky yang berjudul Mungkinkah dan dilanjutkan Aliffa nyanyi lagu ‘Sempurna’  sontak kami di bus 3 tersorak sorai karena lagu yang dibawakan Aliffa bagus dan bermakna baginya karena akan meninggalkan pulau Bali. Kesan pesan Bli tersampaikan serta Bli menitip salam untuk orangtua. Suka duka di bus tak kan terlupakan dengan cerita lucu, aneh, unik dsb dari Bli Wayan.
Tanggal 22 Desember yang sangat mengesankan di akhir objek wisata hari ini. Lanjut ke hotel untuk istirahat. Beda dengan malam sebelumnya setelah mandi dan sholat Aku, Difa, Aliffa, Usi, Shirrin, Putri, dan Mayang calling 14045 untuk delivery order kentang dan minuman. Canda tawa berbalut cerita-cerita horor, mistis dan lucu jadi satu tertawa tengang panic campur aduk. Dan inilah yang paling mengesankan ketika di hotel. Itung-itung ini pesta malam terakhir di Bali.
Seperti hari kemarin Mayang membangunkan kami ini para bangsawan(baca:bangsa awan-awan) yang susah bangun untuk bergegas mandi, sholat, sarapan dan persiapan checkout. Setelah mandi tanpa mengulur waktu bergegas packing skalian checkout dari hotel. Sebelum meninggalkan hotel kita foto-foto. Yah beginilah tiada moment tanpa foto-foto, hihi. Satu dua tiga dan seterusnya bagasi bus mulai terpenuhi koper-koper dan satu dua kursi bus mulai terpenuhi kemudian berdoa menurut agama dan kepercayaan.
Setelah meninggalkan hotel yang berada didaerah Bali kota Kute, lanjut ke pasar Sukowati Guwaang. Disini kita dapat membeli aneka oleh-oleh khas bali dengan harga miring daripada di toko-toko pusat perbelanjaan. Kemudian lanjut ke pusat oleh-oleh juga, yaitu di Cahayu. Ditempat ini oleh-oleh khasnya makanan terutama kacang bali. Setelah dirasa cukup menikmati  beberapa tempat perbelanjaan oleh-oleh dan objek  wisata. Dilanjutkan menuju pelabuhan Gilimanuk untuk kembali ke kota tercinta…Yogyakartaaa….
Pemandangan diatas kapal tak seindah waktu malam hari namun disore hari juga indah tak jauh berbeda. Di kapal tak lupa berfoto-toto juga. Panik nan takut ketika ada gondes yang mengikutiku dan menakut-nakuti kalau mau mencuri barang bawaanku, sontak aku berlari menuju belakang punggung temanku. Aku, Difa dan Roni kami trio ngirit membeli satu gelas pop mie untuk bertiga. ‘tuuuuuuuuuuuuuut’ suara peluit kapal pertanda kapal sampai di daratan dan diharapkan penumpang kapal segera turun. Ketika turun dari awak kapal menuju ke pelabuhan ketapang, anak-anak angkatanku terutama yang cowok berbaris lurus dan berkajan manirukan gaya jalan penguin. Sampai di pelabuhan ketapang pukul 09.00 WIB
Pukul 10.00 mampir di rumah makan Tabanan dimana rumah makan tersebut suasananya indah ketika matahari sudah terbit, karena terdapat gazebo di dekat pantai, Dulu SMP pernah ke Bali dan mampir disini. Disini kita mampir makan malam dan sholat Isya’. Dan dilanjutkan perjalanan pulang. Perjalanan cukup panjang, ku habiskan waktu untuk bercerita macam-macam dengan Difa, waktu itu teman yang lain sudah tertidur pulas. Aku dan Difa dua makhluk yang tidak bisa tidur, apalagi Difa kalau jalannya berliku dan menanjak menurun dia sontak berteriak-teriak ketakutan.
Sampai di Jogja molor jauh dari perkiraan karena jalanan juga ramai. Pukul 08.00 ada tambahan sarapan di rumah makan Jl. Solo Wonogiri padahal di jadwal tidak ada planning untuk sarapan hari ini. Cerita demi cerita dari pengarah dari Agratour yang di bus 3 bernama mas Bagass, ternyata alumni SMA N 5 Yogyakarta, dia menitip salam kepada pak Tjip dan bu Suminem selaku sesepuh guru di SMA 5 menurutnya
Pukul 11.00 bus sampai di Klaten, Mrs Nurdiyah turun di Klaten kerena rumah asalnya disana. Kemudian Prambanan, Ardi turun karena rumahnya daerah sana selanjutnya Hanif juga turun didaerah yang hampir sama tapi berjarak sedikit jauh.  Sampai di sekolah pukul 12.00. 
Terimakasih kami ucapkan kepada agratour telah menemani diperjalanan, bus 3 bimo yang menjadi tempat tidur beberapa hari ketika menuju ke Bali dan pulang ke Jogja dengan selamat sehat wal’afiat serta Bapak Ibu guru selaku pembimbing kegiatan Study Tour

Komentar